Pengertian dan Contoh Paragraf Naratif / NARASI Yang Baik dan Benar

Pengertian dan Contoh Paragraf Naratif Yang Baik dan Benar 

Secara sederhana, paragraf dapat diartikan sebagai rangkaian kalimat yang disusun untuk menjelaskan sebuah ide pokok. Ada banyak cara merangkai kalimat-kalimat agar menjadi paragraf yang mudah dipahami. Cara merangkai kalimat disebut dengan pola pengembangan paragraf atau sering pula disebut teknik mengembang- kan paragraf. Ada beberapa pola pengembangan paragraf, antara lain pola deduktif, induktif, sebab-akibat, deskriptif, proses, contoh, pertentangan, perbandingan, dan kronologis.

Pemilihan pola pengembangan tersebut didasarkan pada tujuan dan sifat informasi yang ingin disampaikan. Jika penulis ingin menjelaskan sesuatu, pola yang lazim dipakai adalah pola deduktif (umum-khusus), pola induktif (khusus-umum), proses, atau contoh. Untuk tujuan menggambarkan sesuatu, teknik yang biasa dipakai adalah pola deskriptif. Jika ingin menyampaikan alasan, penulis biasanya menggunakan pola sebab-akibat atau akibat-sebab.

Pengertian dan Contoh Paragraf Naratif Yang Baik dan Benar

Sementara itu, untuk tujuan menceritakan, pola yang paling sesuai adalah pola kronologis atau pola yang mengikuti urutan waktu. Suatu kisah, cerita, atau pengalaman pribadi pada prinsipnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang berkaitan dan berurutan. Jika satu peristiwa diungkapkan dalam satu kalimat, satu kisah atau cerita tentu memerlukan beberapa kalimat untuk mengungkap- kannya. Urutan kalimat tersebut akan lebih mudah dipahami jika diurutkan secara alamiah sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut.

Pengertian Paragraf Naratif

Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan atas paragraf deduktif, induktif, dan deduktif-induktif (campuran). Sedangkan berdasarkan teknik pemaparannya, paragraf dibedakan atas paragraf naratif, deskriptif, ekspositif, argumentatif, dan persuasif. 

Bilamana kita memanfaatkannya? Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan dan tujuan penulisan paragraf.
Paragraf naratif merupakan suatu bentuk paragraf yang berusaha menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa dengan nyata sehingga seolah-olah pembaca melihat dan mengalami sendiri peristiwa atau kejadian tersebut. Unsur-unsur penting dalam paragraf naratif adalah unsur perbuatan atau tindakan, tempat dan rangkaian waktu. Oleh karena itu sebuah paragraf naratif seringkali digunakan dalam penulisan prosa dalam karya sastra. Paragraf naratif, biasanya mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu (Keraf, 1994). Perhatikan contoh penggunaan paragraf naratif berikut.

Contoh Paragraf Naratif 

“Pukul dua malam Marni bangkit. Mula-mula ia berjalan menuju kamar suaminya. Dipandangnya Parta yang tetap tertidur meskipun dengan tarikan-tarikan napas yang berat. Pundak laki- laki itu naik dan agak maju, ciri utama seorang penderita asma. Wajahnya pucat. Tulang pelipis dan tulang pipinya menyembul. Ketika rasa benci mulai  merayap di hati Marni, ia berbalik ke dipan sebelah.

 Di sana kedua anaknya lelap. Kesucian dua bocah itu tergambar pada kedamaian wajah mereka. Marni hanya membetulkan letak selimut anaknya lalu keluar. Ia masuk ke kamar Tini. Ditatapnya wajah gadis itu lama-lama. Hidung itu persis hidung Karman, juga bibir Tini. “Anakku, kukira benar kata orang. Kau cantik. Mudah-mudahan kau lebih beruntung dalam hidupmu. Berbahagialah, besok kau akan bertemu dengan ayahmu. Oh kau tak tahu siapa sebenarnya yang lebih berhasrat berjumpa dengan ayahmu.” 

(Ahmad Tohari dalam Novel Kubah )
Coba perhatikan dan pahami sekali lagi penggalan teks di atas.

Penggalan dari novel Kubah di atas ditulis dengan memanfaatkan paragraf naratif. 
Dipandangnya Parta yang tetap tertidur meskipun dengan tarikan-tarikan napas yang berat. Pundak laki-laki itu naik dan agak maju, ciri utama seorang penderita asma. Wajahnya pucat. Tulang pelipis dan tulang pipinya menyembul. 

Penggambaran penulis tentang seorang penderita asma di atas mampu membuat pembaca seolah-olah mengenali sosok Parta yang menderita penyakit asma, selain juga memahami bahwa orang yang berpenyakit asma mempunyai bentuk badan yang khas. Kemampuan menggambarkan dan menuangkan dalam paragraf naratif ini tidak muncul begitu saja melainkan melalui latihan terus-menerus serta melakukan pengamatan yang intens terhadap segala sesuatu yang
terjadi baik di sekitar lingkungan kita atau saat kita berada di tempat

Contoh Paragraf Naratif 
“Bujang itu pergi masuk ke dalam melalui pintu yang
menganga dari pagar tembok agak rendah. Barang ke mana mata
di tujukan, bila tak ke atas, yang nampak hanya warna putih kapur
tembok. Sedang di samping kanan iringan pengantin, di gedung
utama, membubung lantai setinggi pinggang, kemudian sebuah
pendopo dengan tiga baris tiang putih. Gadis Pantai takkan bisa
memeluknya, bapak pun barangkali juga tidak. Tiang-tiang itu lebih
besar dari pelukan tangan manusia. Setiap baris terdiri atas enam
tiang. Burung gereja kecil-kecil berterbangan bermain-main di antara
burung walet. Dan gagak pada pohon-pohon beringin sana tak henti-
hentinya bergaok menyeramkan.”
(Pramoedya Ananta Toer dalam
Gadis Pantai

Semoga artikel tentang  Pengertian dan Contoh Paragraf Naratif Yang Baik dan Benar dapat membantu kamu semuanya, terima kasih.