Pengertian Unsur unsur Puisi dan Contohnya


Pengertian Unsur - Unsur Puisi dan ContohnyaAda banyak definisi puisi yang diberikan para ahli, dan hal tersebut sangat berterima. Namun secara umum puisi diartikan sebagai salah satu bentuk karya sastra yang berbeda dengan bentuk karya sastra yang lain yang berupa prosa. Secara lebih rinci, sebuah puisi memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Menggunakan bahasa yang singkat dan padat yang dituangkan
dalam bentuk bait-bait.
b. Bersifat konotatif dan imajinatif.
c. Memanfaatkan perlambangan (majas).
d. Ambiguitas (memberikan banyak penafsiran).

Pengertian Unsur  unsur Puisi dan Contohnya
Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan atas dua bagian, yaitu puisi konvensional dan puisi inkonvensional. Puisi konvensional merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya adalah jenis-jenis puisi lama, misalnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun dan banyak lagi yang lainnya. 

Sedangkan puisi inkonvensional merupakan jenis puisi yang tidak terikat oleh pengaturan dalam penciptaan puisi. Meskipun demikian, dalam kedua bentuk puisi tersebut tetap terkandung ritme, rima, dan musikalitas (Waluyo, 2003).  


Pernahkah kamu mendengarkan sebuah pembacaan puisi? Bagaimana kesanmu? Kamu sebagai pelajar tentu tidak hanya mendengarkan saja, namun kamu harus dapat mengidentifikasi unsur-unsurnya. Apa saja unsur-unsur yang perlu diidentifikasi dalam puisi? Unsur-unsur puisi yang perlu kamu identifikasi antara lain sebagai berikut.

1. Tema Puisi
Tema merupakan gagasan pokok penyair yang dituangkan dalam bait-bait puisinya. Tema berasal dari berbagai masalah/peristiwa di sekitar kehidupan penyair. Tema adalah langkah dasar penyair dalam menyusun puisinya.
2. Pesan Puisi
Pesan disebut juga amanat puisi. Pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikanpenyair kepada pembacanya/pendengarnya. Pesan merupakan nilai yangdidapat dan dilihat dari sudut pandang penyair, sedangkan kesan adalah nilai dari segi pembaca atau pendengar.
3. Makna Puisi
Makna puisi adalah isi yang tersirat dalam puisi tersebut. Untuk menemukan isi puisi, kamu harus mendengarkan pembacaan puisi dengan saksama dan memahami simbol atau lambang dari puisi.

Contoh Unsur Instrinsik 
Contoh:
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu!
(Deru Campur Debu, Chairil Anwar)
Dari bait puisi di atas, dapat ditemukan isinya, yaitu sebagai berikut. Dalam sajak di atas menampilkan ide atau gagasan individualisme di Aku yang ingin hidup mandiri. Ku mau menunjukkan semangat individualisme si penyair.  

Si Aku dengan kemauannya sendiri menolak orang lain untuk bersedih pada saat kematiannya. Bahkan orang yang paling dekat dengan dia tidak perlu bersedih pada saat kematiannya nanti. Orang yang paling dekat dengan dia pun tidak perlu bersedih sebab hidup-mati itu adalah tanggung jawab pribadi. Oleh karena itu tak perlu sedu sedan itu!

4. Sajak/Rima
Keindahan sebuah puisi terdapat pada rima/sajak bunyi di akhir baris sesuai pilihan kata yang digunakan.
Contoh:
Hati yang masygul menjadi senang
Sukma riang terbang melayang
Karna lahir kerinduan semalam
Ribaan Hua yang ku kenang
Kudapat terang kasih dan sayang
Serta damai hati di dalam
(Bulan Terang, JE. Tatengkeng)

Dalam sajak di atas yang dominan adalah bunyi sengau/ng, m, n/. Bunyi sengau dalam sajak ini mendukung suasana bunyi yang khusuk dan rasa senang si aku karena ia mendapat kasih sayang, serta kedamaian hati sebab kerinduannya pada Hua (Tuhan) hadir pada dirinya dan hatinya. Perhatikan pula sajak akhir baris, kekonsistenan pada keindahan rima/sajak ditonjolkan pada kata /senang, melayang, semalam, ku kenang, sayang, dan dalam/.

5. Diksi/Pilihan Kata
Diksi adalah pilihan kata yang digunakan oleh penyair untuk mewakili apa yang dipikirkannya sebagai media ekspresi dalam puisi. Pengarang menggunakan citraan, majas, kata asing, atau kata lain untuk mewakilinya.
Penyair sengaja memilih kata yang tepat untuk menunjukkan keindahan sebuah puisi. Keterikatan rima antara baris satu dengan baris yang lain akan menimbulkan kesan bahwa itulah keunikan bahasa dalam puisi. Sebagai sarana berlatih, dengarkanlah pembacaan puisi yang diputarkan melalui kaset oleh gurumu, namun jika tidak ada dengarkanlah pembacaan puisi berikut yang akan dibacakan oleh salah seorang temanmu!

Padamu Jua
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlap
Pelita Kaulah jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang terulang padamu juga
Engkau pelik penarik ingin
Serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu-bukan giliranku
Matahari-bukan kawanku ....
(Amir Hamzah dalam Nyanyian Sunyi) 

Demikianlah artikel pengertian dan unsur - unsur puisi semoga bermanfaat.